ReTargeting : Simak Konsep Dasar dan Cara Kerjanya

retargeting ads

Bagikan artikel ini

Daftar Isi

Retargeting adalah strategi pemasaran yang bertujuan untuk menargetkan kembali pengguna yang telah berinteraksi dengan produk dan layanan brand Anda. Tujuannya adalah sederhana, yaitu me-recall kembali tindakan yang dilakukan oleh user pada sesi sebelumnya. Tindakan tersebut dapat berupa user yang meninggalkan website atau aplikasi padahal finalisasi tindakan belum selesai dilakukan.

Nah, oleh sebab itu retargeting memiliki prospek yang sangat bagus bagi kegiatan pemasaran digital. Dengan mengetahui user mana yang sudah melakukan kontak dengan produk kita, tentunya awareness akan segera terbentuk. Sehingga closingan pun dapat segera terjadi. Yuk simak lebih jauh!.

Konsep Dasar

Alur Retargeting Ads

Retargeting dimulai dari pemilihan target user dengan kriteria user tersebut sudah pernah berinteraksi dengan brand Anda. Interaksi tersebut dapat berupa pencarian nama brand di search engine, kunjungan website, mem-follow akun media sosial, menambahkan produk kedalam keranjang belanja dll. Dari sekian banyak user yang sudah terjaring, user yang pernah berinteraksi atau melihat produk dari brand A akan dimasukan kedalam daftar target iklan produk dari brand A selanjutya.

Kesesuaian kriteria tersebut lah yang dimanfaatkan oleh strategi pemasaran ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa segala aktifitas kita di Internet dipantau secara realtime melalui PC dan Smartphone kita. Browser memanfaatkan cookie pengguna sedangkan aplikasi yang kita install merekam seluruh aktifitas kita. Data tersebut kemudian dikumpulkan menjadi sebuah database atau istilah keren-nya sekarang ini adalah Big Data.

Mayoritas platform periklanan di Internet sudah menyajikan fitur ini seperti Google Ads, Facebook Ads dll. Oleh sebab itu, mengiklankan produk dan layanan Anda secara online merupakan pilihan bijak.

Jenis Retargeting Ads

Terdapat berbagai macam jenis metode diantaranya :

Website Retargeting. Target iklan adalah pengguna yang telah meninggalkan website tanpa melakukan tindakan yang diinginkan. Contohnya ketika anda sedang melihat-lihat produk di Shoope. Anda tertarik untuk membeli barang A dan sudah memasukannya kedalam keranjang . Tapi karena sebab lain, Anda tidak jadi checkout. Maka iklan yang akan tampil pada platform lainnya adalah barang A yang anda tinggalkan tersebut.
Dynamic Retargeting, Iklan yang ditampilkan kepada pengguna adalah iklan akan suatu produk yang sudah Anda lihat sebelumnya.
Social Media Retargeting. Iklan akan ditampilkan kepada target user berdasarkan interaksi dengan akun dan postingan sebuah brand sebelumnya.
Email Retargeting. Data ini dikumpulkan melalui tautan yang terdapat dalam email. Apabila kita meng-klik tautan tersebut, maka secara otomatis data kita akan dimasukan kedalam daftar target sesuai dengan isi email tersebut.

Manfaat Retargeting Ads

Berbagai manfaat penting yang dapat kalian dapatkan dalam strategi pemasaran ini yaitu:

Terbentuknya Kesadaran Merek (Brand Awareness)

Brand awareness merupakan penilaian tentang sejauh mana kehadiran brand kita di masyarakat. “Orang lain tau ga sih kalo produk ini tuh ada”, “Merek A baru aja ngeluarin produk baru loh”. Kurang lebih begitulah bentuk dari kesadaran akan adanya brand tertentu.

Retargeting akan menampilkan kembali produk dan layanan Anda kepada target user. Terpaan secara terus menerus ini lah yang membuat brand kalian akan diingat. Tentunya beberapa konsep iklan menarik yang ditujukan kepada user yang sama akan berdampak positif dalam bisnis jangka panjang.

Meningkatkan penjualan

Tidak dapat dipungkiri, iklan tentang produk yang sama secara terus menerus akan semakin meyakinkan user yang sebelumnya ragu untuk segera checkout.

User yang telah masuk kedalam daftar target notabene-nya adalah user yang sudah tertarik dengan produk dan layanan Anda. Jadi retargeting akan mendorong pembelian user tersebut.

Kesimpulan

Retargeting Ads merupakan strategi pemasaran yang efektif. Dengan menargetkan kembali user yang telah berinteraksi dengan produk kita tentunya dapat membentuk kesadaran merek (brand awareness) dan meningkatkan potensi terjadinya pembelian oleh user yang sebelumnya masih ragu.

Dengan memanfaatkan data pengguna yang dikumpulkan melalui cookie browser dan aktifitas kita dalam menggunakan aplikasi. Platform periklanan seperti Google Ads, Facebook Ads dan platform lainnya dapat dengan mudah memetakan user mana yang telah berinteraksi dengan brand Anda, kemudian dimasukan kedalam daftar target selanjutnya.

Agar strategi ini sukses, perlu dilakukan pemantauan secara terhadap iklan. Monitoring dan evaluasi merupakan kunci suksesnya kampanye iklan yang dilakukan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *