Investasi bekalangan ini cukup populer di Indonesia. Berbagai platform pun banyak bermunculan seperti Bibit dan Ajaib yang menawarkan kemudahan pengguna dalam berinvestasi. Dikarenakan kepopulerannya tersebut, prinsip syariah dalam berinvestasi mulai diterapkan yang tujuannya adalah menyasar masyarakat dengan latar belakang islami. Salah satu produksinya adalah Reksadana syariah. Yuk simak lebih lanjut jenis reksadana syariah paling populer di Indonesia!
Apa itu Reksadana Syariah?
Reksadana Syariah adalah jenis reksadana yang berinvestasi dalam instrumen keuangan yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah dalam islam. Prinsip tersebut mengacu pada larangan investasi dalam sektor yang dianggap haram dan bertentangan dengan ajaran islam seperti perjudian, minuman keras, riba dan perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang non halal.
Prinsip-prinsip Syariah dalam Reksadana Syariah
Secara sederhana riba adalah penambahan nilai yang melebihi nilai awal dari suatu pinjaman atau transaksi keuangan. Contoh sederhana-nya adalah bunga pinjaman. Riba dianggap merugikan pihak yang lebih lemah.
Gharar adalah istilah dalam hukum islam yang mengacu pada ketidakjelasan dan ketidakpastian dalam suatu transaksi. Jadi, jenis reksadana ini tidak diperbolehkan berinvestasi pada instrumen yang tidak memiliki tujuan yang jelas.
Maisir adalah istilah dalam hukum islam yang mengacu pada praktik perjudian. Untung-untungan yang didasarkan pada spekulasi saja.
Apapun yang berkaitan dengan sesuatu yang haram dilarang dalam islam. Reksadana syariah harus menghindari investasi pada perusahaan yang bergerak dalam bisnis minuman keras, perjudian, dan produk lain yang tidak memiliki sertifikasi halal.
4 Jenis Reksadana Syariah Terpopuler di Indonesia
Berikut merupakan 4 jenis reksadana syariah yang diakui dan resmi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Sekilas, OJK merupakan lembaga yang memiliki tanggung jawab dalam mengawasi dan mengatur transaksi keuangan termasuk pasar modal. Reksadana tersebut dianggap populer dinilai dari segi kemudahan investasi yang dilakukan dan tersedia di banyak platform investasi.
1. Reksadana Saham Syariah
Jenis reksadana ini menginvestasikan dana dengan cara membeli saham perusahaan yang sesuai dengan prinsip syariah. Biasanya, pada produk reksadana ini akan menyertakan portofolio investasi yang didalamnya terdapat daftar perusahaan yang memenuhi kriteria. Investasi pada produk saham syariah ini masuk kedalam investasi jangka panjang dan memiliki tingkat resiko tinggi.
Berikut merupakan kelebihan dan kelemahan dari jenis reksadana ini:
2. Reksadana Pendapatan Tetap Syariah
Jenis reksadana ini menginvestasikan dana yang mengacu pada instrumen pendapatan tetap yang sesuai dengan prinsip syariah.
Berikut merupakan kelebihan dan kelemahan dari jenis reksadana ini:
3. Reksadana Pasar Uang Syariah
Reksadana pasar uang syariah menginvestasikan dana dalam instrumen pasar uang yang mengacu pada prinsip syariah. Investasi tersebut mencakup deposito syariah, sukuk syariah jangka pendek dan instrumen lain yang sejalan dengan prinsip ini.
Berikut merupakan kelebihan dan kelemahan dari jenis reksadana ini:
4. Reksadana Campuran Syariah
Reksadana campuran syariah adalah reksadana yang memadukan instrumen pendapatan tetap dengan saham yang tentunya tetap mengacu pada prinsip syariah. Tingkat resiko medium yaitu berada di bawah reksadana saham dan diatas reksadana pasar uang.
Berikut merupakan kelebihan dan kelemahan dari jenis reksadana ini:
Lebih lanjut, Anda dapat melakukan monitoring dan evaluasi terhadap investasi yang telah Anda lakukan. Salah satu metode sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan cara menghiting ROI (Return on Investment) untuk mengetahui rasio keuntungan investasi yang Anda lakukan.
Kesimpulan
Reksadana syariah hadir sebagai jawaban bagi masyarakat yang ingin berinvestasi dengan mengedepankan kaidah-kaidah islam. Secara umum terdapat 4 jenis reksadana syariah yang populer di Indonesia. Faktor pembeda dari keempat jenis tersebut ada pada resiko investasi yang dijalankan.
Reksadana syariah merupakan pilihan bagi Anda jika Anda tidak memiliki waktu lebih dalam melakukan riset panjang dalam berinvestasi. Manajer investasi akan mengelola dana Anda untuk diinvestasikan pada instrumen investasi. Portofolio yang dimiliki oleh manajer investasi dapat membantu Anda dalam mengetahui tujuan dari investasi dana Anda.
Jadi sebelum berinvestasi pada produk reksadana. Alangkah lebih baik jika Anda lakukan kajian terlebih dahulu terkait faktor resiko dan kesiapan diri sebelum berinvestasi. Jangan sampai Anda terlalu panik akibat fluktuasi nilai investasi yang akhirnya dapat merugikan Anda.